Mitos dan Fakta Seputar Kopi
Mitos: Kopi lebih baik disajikan dalam keadaan panas
Faktanya: Kopi sebaiknya jangan langsung disiram dengan air mendidih. jika
air terlalu panas bubuk kopi justru akan hangus dan akhirnya mempengaruhi rasa
dan aroma. untuk mendapatkan minuman kopi yang enak, diperlukan suhu air
sekitar 90C.
Mitos: Kopi lebih enak disajikan dingin
Faktanya: berhati-hatilah walau belakangan ini marak sajian ice coffee
menurut penelitian medis, mengonsumsi kopi dengan suhu dibawah 20C dapat meningkatkan gas di dalam perut, dan
akhirnya menjadi kembung bahkan bisa juga mempermudah timbulnya penyakit maag.
Mitos: Kopi luwak rasanya lebih enak
Di dunia dipercaya kalau biji kopi nomer satu adalah kopi luwak
Faktanya: pendapat tersebut adalah salah. Biji kopi yang keluar bersama kotoran luwak justru sangat berbahaya karena sudah bercampur dengan bakteri. Namun jika anda menemukan kotoran luwak yang dipenuhi biji kopi, maka bisa dijadikan tanda bahwa tanaman kopi di kawasan tersebut mempunyai kualitas baik. sama halnya di jepang yang memanfaatkan burung pemakan biji kopi sebagai tanda untuk menentukan pohon kopi berkualitas prima.
Faktanya: pendapat tersebut adalah salah. Biji kopi yang keluar bersama kotoran luwak justru sangat berbahaya karena sudah bercampur dengan bakteri. Namun jika anda menemukan kotoran luwak yang dipenuhi biji kopi, maka bisa dijadikan tanda bahwa tanaman kopi di kawasan tersebut mempunyai kualitas baik. sama halnya di jepang yang memanfaatkan burung pemakan biji kopi sebagai tanda untuk menentukan pohon kopi berkualitas prima.
Mitos: Kopi dapat mencegah serangan step
Menurut Dr. Victor Tambunan, bisa jadi anggapan itu benar. menurutnya,
unsur kafein dalam kopi mengandung efek relaksasi sehingga bisa digunakan untuk
melemaskan otot-otot yang kejang. Meski demikian Victor menyanggah anggapan
dengan mengonsumsi kopi secara teratur dapat meningkatkan kemampuan berpikir
seseorang. Terlalu banyak minum kopi justru bisa menekan daya ingat,karena
membuat orang selalu terjaga sehingga otak akan terasa lelah.
Mitos: Kopi bisa mengurangi rasa kantuk
Pendapat ini tidak seluruhnya benar. Jika otak benar-benar sudah terkuras
dan kemudian dipaksakan dengan minum kopi, tetap tidak akan banyak membantu.
namun, dalam kondisi normal, efek kopi untuk menahan kantuk bisa saja terjadi
meski hanya 2-3 jam saja.
Mitos: Kopi menghilangkan bau
Hal ini mungkin benar, bubuk kopi bisa dimanfaatkan untuk mengurangi bau
amis ikan, bau tak sedap di sepatu. bisa juga untuk menyingkirkan semut dan
menghilangkan bau pernis furnitur yang baru dibeli
Mitos: Menyebabkan Hidrasi
mitos mengatakan minuman berkafein bisa menyebabkan diuretik atau retensi
urine.
Namun penelitian membuktikan orang yang mengonsumsi sampai dengan 550mg
kafein, tidak mengalami retensi urine lebih banyak daripada ketik mengonsumsi
minuman bebas kafein. retensi urine terjadi ketika konsumsi kafein mencapai
diatas 575 mg
Mitos: Kopi menyebabkan penyakit jantung
Menurut para ahli kardiologi dari University of California, san fransisco,
hanya sedikit bukti yang menunjukkan konsumsi kopi dan atau kafein dalam dosis
biasa mampu meningkatkan resiko serangan jantung,kematian akibat serangan
jantung, atau ritme jantung yang abnormal. Bahkan, penelitian atas 27ribu
wanita yang mengonsumsi 1-3 cangkir kopi/hari selama 15 tahun di Iowa Women's
Health Study mengalami penurunan risiko penyakir kardiovaskular sebesar 24%
Mitos: Kopi Menyebabkan hipertensu
Dalam penelitian atas 155 ribu wanita yang biasa mengonsumsi kopi selama 10
tahun tidak menunjukkan perkembangan hipertensi terhadap mereka yang bukan
peminum kopi. Peningkatan resiko hipertensi malah ditemukan pada peminum kola.
Kopi menyebabkan kanker
dalam sebuah ulasan dari 66 penelitian di tahun 2007 , para ilmuwan
mentayakan bahwa kecil sekali pengaruh konsumsi kopi tergadap resiko
berkembangnya kanker pankreas atau ginjal. Sedangkan menurut penelitian dari
Harvard university tahun 1981 ternyata bukan kopi penyebab meningkatnya resiko
kanker as, melainkan karena kebiasaan merokok
Tidak ada komentar:
Posting Komentar